April 7, 2025

PKBM BINA ANAK NUSANTARA

PKBM BINA ANAK NUSANTARA merupakan salah satu sekolah jenjang PKBM berstatus Swasta yang berada di wilayah Kec. Banjarmasin Selatan

Sistem Pendidikan Di Korea Utara: Struktur, Kekurangan, Dan Perbedaannya Dengan Korea Selatan

Sistem Pendidikan Di Korea Utara: Struktur, Kekurangan, Dan Perbedaannya Dengan Korea Selatan

Pendidikan di Korea Utara memiliki sistem yang sangat berbeda dari negara lain, termasuk Korea Selatan. Pemerintah mengontrol penuh kurikulum dan materi pembelajaran, yang sebagian besar berfokus pada ideologi negara serta penghormatan terhadap pemimpin. Sistem ini memiliki kelebihan dalam hal kedisiplinan, tetapi juga memiliki banyak kekurangan yang mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan dan kebebasan berpikir masyarakatnya.

Sistem Pendidikan di Korea Utara

📌 Pemerintah Korea Utara menetapkan pendidikan sebagai bagian dari ideologi negara. Pendidikan tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk mencerdaskan rakyat, tetapi juga sebagai sarana untuk menanamkan loyalitas terhadap pemimpin.

Struktur Pendidikan di Korea Utara

Sistem pendidikan di Korea Utara terdiri dari beberapa jenjang:

  1. Pendidikan Prasekolah (1 tahun)

    • Anak-anak diajarkan lagu-lagu dan cerita yang mengagungkan pemimpin negara.
  2. Pendidikan Dasar (4 tahun)

    • Mata pelajaran mencakup bahasa Korea, matematika, dan sejarah.
    • Sejarah difokuskan pada perjuangan keluarga Kim dan propaganda negara.
  3. Pendidikan Menengah (6 tahun, terdiri dari 2 tahap)

    • Menengah pertama (3 tahun) → Lebih banyak materi tentang ideologi negara.
    • Menengah atas (3 tahun) → Siswa yang berprestasi tinggi diarahkan ke sekolah khusus untuk sains dan teknologi.
  4. Pendidikan Tinggi (4-6 tahun, opsional)

    • Universitas terbaik adalah Kim Il-sung University di Pyongyang.
    • Sebagian besar program studi berorientasi pada militer dan propaganda.

📌 Setiap jenjang pendidikan menekankan loyalitas kepada pemerintah dan keluarga Kim.

Kekurangan Sistem Pendidikan di Korea Utara

Meskipun Korea Utara memiliki sistem pendidikan yang terstruktur, banyak kekurangan yang membatasi kemajuan ilmu pengetahuan dan pemikiran bebas.

  1. Fokus Berlebihan pada Ideologi

    • Pendidikan lebih menekankan ajaran politik dan penghormatan kepada pemimpin daripada ilmu pengetahuan dan teknologi.
  2. Minimnya Akses ke Informasi Global

    • Internet sangat dibatasi, sehingga siswa tidak bisa belajar dari sumber luar.
  3. Keterbatasan Teknologi dan Fasilitas

    • Banyak sekolah tidak memiliki fasilitas modern seperti komputer dan laboratorium canggih.
  4. Kesulitan dalam Riset Ilmiah

    • Karena akses informasi yang terbatas, riset akademik hanya mengandalkan sumber dari dalam negeri.
  5. Diskriminasi dalam Pendidikan

    • Hanya anak-anak dari keluarga berstatus tinggi yang bisa mengakses universitas bergengsi.

Pendidikan Kewarganegaraan di Korea Utara

📌 Pendidikan kewarganegaraan di Korea Utara sangat berbeda dari negara lain.

  • Siswa diajarkan loyalitas absolut kepada pemimpin negara.
  • Mata pelajaran sejarah hanya berfokus pada perjuangan Kim Il-sung dan keluarganya.
  • Tidak ada kebebasan berpikir atau diskusi terbuka tentang pemerintahan.
  • Pendidikan militer sudah dimulai sejak usia sekolah dasar.

📌 Pendidikan kewarganegaraan di Korea Utara lebih banyak bersifat propaganda daripada pengajaran tentang hak dan kewajiban warga negara secara umum.

Pendidikan di Korea: Sebuah Kontras Antara Dua Negara

Jika membandingkan pendidikan di Korea Utara dan Korea Selatan, perbedaan besar terlihat dalam hal kebebasan akademik, teknologi, dan akses informasi.

  • Di Korea Utara, pendidikan berfungsi sebagai alat propaganda negara, dengan sedikit fokus pada inovasi.
  • Di Korea Selatan, pendidikan menjadi pendorong kemajuan ekonomi dan teknologi global.

📌 Kesimpulan:

  • Pendidikan di Korea Utara masih sangat tertutup dan penuh propaganda.
  • Kebebasan akademik dan akses informasi sangat dibatasi.
  • Korea Selatan jauh lebih maju dalam inovasi dan teknologi karena kebebasan pendidikan yang tinggi.
Share: Facebook Twitter Linkedin